FANATIK KEPADA SYAIKH DAN USTADZ
FANATIK KEPADA SYAIKH DAN USTADZ
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah - rahimahullah - :
Kebanyakan pada manusia terdapat sikap guluw (berlebihan) kepada syaikh-syaikh mereka yang itu merupakan jenis berlebihannya syiah terhadap imam-imam mereka.
(Minhaj as-sunnah [6/435])
Analisis: Fanatisme Terhadap Syaikh dan Ustadz
Terjemahan dan Penjelasan
Ucapan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah di atas sangat relevan dengan kondisi umat Islam saat ini, di mana fenomena fanatisme terhadap tokoh agama seringkali muncul. Beliau menjelaskan bahwa sikap berlebihan atau ghuluw terhadap seorang syaikh atau ustadz, pada dasarnya memiliki kemiripan dengan sikap berlebihan sebagian kelompok Syiah terhadap imam-imam mereka.
- Guluw: Istilah ini mengacu pada sikap berlebihan, melebih-lebihkan, atau mengagungkan sesuatu di luar batas yang seharusnya. Dalam konteks ini, guluw berarti melebih-lebihkan kedudukan dan keilmuan seorang syaikh atau ustadz, hingga menyaingi atau bahkan menyamai kedudukan Allah dan Rasul-Nya.
Bahaya Fanatisme Terhadap Syaikh dan Ustadz
- Penyimpangan Akidah: Fanatisme yang berlebihan dapat mengarah pada penyimpangan akidah, seperti menganggap seorang ustadz sebagai pemberi wahyu atau memiliki kemampuan di luar batas manusia.
- Mengkultuskan Pribadi: Fanatisme dapat membuat seseorang mengkultuskan pribadi seorang ustadz, sehingga mengabaikan dalil-dalil agama yang sebenarnya.
- Menutup Pintu Ijtihad: Fanatisme yang berlebihan dapat membuat seseorang menjadi tertutup terhadap pendapat ulama lain dan tidak mau menerima perbedaan pendapat.
- Perpecahan Umat: Fanatisme yang berlebihan dapat memicu perpecahan di antara umat Islam, karena setiap kelompok fanatik akan mengklaim bahwa hanya kelompoknya yang benar.
Sikap yang Benar terhadap Ulama
- Menghormati dan Mencintai Ulama: Kita wajib menghormati dan mencintai ulama sebagai pewaris para nabi.
- Menuntut Ilmu kepada Mereka: Kita harus senantiasa menuntut ilmu kepada ulama yang benar-benar alim dan terpercaya.
- Mengambil yang Baik dan Meninggalkan yang Buruk: Kita harus selektif dalam menerima pendapat ulama. Ambil yang baik dan tinggalkan yang buruk.
- Tidak Membutakan Akal: Kita tidak boleh membutakan akal dan hanya mengikuti pendapat ulama tanpa berpikir kritis.
- Berpegang Teguh pada Al-Quran dan Sunnah: Kita harus selalu berpegang teguh pada Al-Quran dan Sunnah sebagai sumber hukum Islam yang paling utama.
Kesimpulan
Fanatisme terhadap syaikh dan ustadz adalah suatu penyakit hati yang berbahaya. Kita sebagai umat Islam harus senantiasa waspada dan berusaha untuk menjauhinya. Dengan memahami bahaya fanatisme dan menerapkan sikap yang benar terhadap ulama, kita dapat menjaga keutuhan akidah dan persatuan umat.
Pertanyaan untuk Diskusi:
- Apa yang membedakan antara menghormati ulama dengan mengkultuskan ulama?
- Bagaimana cara kita membedakan antara ulama yang benar dan ulama yang sesat?
- Apa saja dampak negatif fanatisme terhadap perkembangan Islam?
Semoga penjelasan ini bermanfaat.
0 Response to "FANATIK KEPADA SYAIKH DAN USTADZ"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak