BETAPA CANTIKNYA WANITA JIKA BERSIFAT DENGAN SIFAT BERIKUT

BETAPA CANTIKNYA WANITA JIKA BERSIFAT DENGAN SIFAT BERIKUT

Asy-Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaili - hafizhahullah -  berkata:

ما أجمَل أنْ تَكُون المَرأةُ: طالِبَةَ عِلْم، ناشِرَةً لِلخَيرِ ، عارِفَةً السُّنَّة، مُتَّقِيَةً لله عز وجل، خائفةً مِن رَبِّها ، حافِظةً للِسانِها ومُراقِبةً لهُ وتخشى أن يُورِدها اللِّسان المَهالِك.

Alangkah cantiknya wanita jika menjadi: penuntut ilmu, penyebar kebaikan, mengenal sunnah, bertakwa kepada Tuhannya, takut kepada Tuhannya, menjaga lisannya dan mengawasinya, dan khawatir lisan itu menjerumuskannya kepada tempat-tempat kebinasaan.

(nasihah ammah li nisailmuslimin (28/9/1436))

Terjemahan dan Penjelasan Lebih Lanjut

Terjemahan:

"Sungguh indahnya seorang wanita jika menjadi: seorang penuntut ilmu, penyebar kebaikan, memahami sunnah Nabi, bertaqwa kepada Allah, takut kepada Allah, menjaga lisannya, selalu mengawasinya, dan khawatir lisan tersebut akan menjerumuskannya ke dalam kebinasaan."

Penjelasan:

Ucapan Syaikh Sulaiman ar-Ruhaili ini menggambarkan idealisme seorang wanita muslimah yang paripurna. Beliau menyoroti beberapa aspek penting dalam karakter seorang wanita yang shalehah, yaitu:

• Penuntut Ilmu: Seorang wanita yang senantiasa haus akan ilmu pengetahuan, baik ilmu agama maupun ilmu dunia. Dengan ilmu, ia dapat memahami agamanya dengan lebih baik, meningkatkan kualitas dirinya, dan memberikan manfaat bagi orang lain.
• Penyebar Kebaikan: Wanita yang aktif dalam menyebarkan kebaikan, baik dalam keluarga, lingkungan masyarakat, maupun dalam skala yang lebih luas. Kebaikan yang dimaksud bisa berupa perbuatan baik, perkataan yang baik, dan sikap yang baik.
• Mengenal Sunnah: Wanita yang memahami dan mengamalkan sunnah Nabi Muhammad SAW. Sunnah Nabi adalah pedoman hidup yang sempurna dan akan membawa keberkahan bagi pelakunya.
• Bertakwa dan Takut kepada Allah: Wanita yang senantiasa sadar akan keberadaan Allah dan berusaha untuk menjauhi segala larangan-Nya serta mendekatkan diri kepada-Nya. Ketakwaan ini akan melahirkan sikap hati-hati dan selalu berusaha untuk berbuat baik.
• Menjaga Lisan: Wanita yang menjaga lisannya dari perkataan yang buruk, bohong, ghibah, dan sejenisnya. Lisan adalah senjata yang sangat tajam, dan jika tidak dijaga dengan baik, bisa melukai hati orang lain dan membawa diri pada kebinasaan.

Implikasi dalam Kehidupan Sehari-hari:

• Pentingnya Pendidikan: Wanita perlu terus belajar dan mengembangkan diri agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat.
• Akhlak Mulia: Akhlak yang mulia adalah cerminan keimanan seseorang. Seorang wanita yang baik akan selalu berusaha untuk berakhlak mulia dalam segala situasi.
• Peran dalam Masyarakat: Wanita memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat. Dengan ilmu dan akhlak yang baik, wanita dapat menjadi teladan bagi orang lain.
• Menjaga Hubungan Sosial: Lisan yang baik akan menjaga hubungan sosial yang harmonis. Hindari perkataan yang dapat menyakiti hati orang lain.

Kesimpulan:

Deskripsi Syaikh Sulaiman ar-Ruhaili tentang wanita shalehah ini sangat inspiratif. Ini menunjukkan bahwa Islam memberikan penghargaan yang tinggi terhadap peran wanita dan mendorong mereka untuk menjadi pribadi yang terbaik. Dengan menjadi seperti yang beliau gambarkan, seorang wanita tidak hanya akan meraih kebahagiaan di dunia, tetapi juga di akhirat.

Penting untuk diingat:

• Kesempurnaan hanya milik Allah: Tidak ada manusia yang sempurna. Namun, kita harus terus berusaha untuk menjadi lebih baik.
• Konteks Budaya: Pemahaman tentang wanita shalehah dapat bervariasi dalam konteks budaya yang berbeda. Namun, esensi dari ketakwaan dan kebaikan adalah universal.