JANGGUT KETAMPANAN PRIA

JANGGUT KETAMPANAN PRIA

Imam As-Sa'di - rahimahullah - berkata:

لقد أكرم الله الرجال باللحى وجعلها لهم جمالا ووقارا، فيا ويح من حلقها وأهانها وعصى نبيه جهارا، أيظن هؤلاء أن حلقها يكسب صاحبها بهاءا وجمالا، كلا والله إنه ليشين الوجه، ويذهب نوره، ويزداد إثما ووبالا،

Sungguh Allah memuliakan para lelaki dengan janggut dan menjadikannya sebagai ketampanan dan kelembutan mereka, maka celakalah orang yang mencukurnya, menghinakannya dan bermaksiat kepada nabinya secara terang-terangan, apakah mereka mengira bahwa mencukurnya dapat menghasilkan keanggunan dan ketampanan orangnya? tidak, demi Allah sungguh dia menjelekan wajah orangnya, menghilangkan cahayanya dan bertambah dosa dan keburukan.

أما ترون وجووه الحالقين لها كيف يذهب بهاؤها؟ وخصوصا عند المشيب، وتكون وجوههم كوجوه العجائز قد ذهبت محاسنها.


Tidakkah kamu melihat wajah-wajah orang-orang yang mencukurnya bagaimanakah hilang keanggunannya? secara khusus di saat masa tua, wajah-wajah mereka seperti wajah-wajah wanita tua yang telah hilang keelokannya.

(al-fawakih asy-syahiyah [1/73])

Analisis Hadis tentang Janggut dan Ketampanan Pria

Terjemahan dan Penjelasan

Hadis di atas, yang dinukil dari Imam As-Sa'di, memberikan pandangan yang cukup tegas mengenai keutamaan janggut bagi seorang pria. Beliau mengaitkan janggut dengan:

  • Kemuliaan: Janggut dianggap sebagai anugerah Allah yang membedakan pria dengan wanita, dan menjadi simbol kemuliaan bagi seorang laki-laki.
  • Ketampanan: Janggut dianggap sebagai salah satu unsur yang menambah ketampanan dan kegagahan seorang pria.
  • Kelembutan: Meskipun mungkin terdengar kontradiktif, Imam As-Sa'di mengaitkan janggut dengan kelembutan. Ini mungkin merujuk pada kesan dewasa, bijaksana, dan tenang yang sering diasosiasikan dengan janggut.
  • Larangan Mencukur: Imam As-Sa'di dengan tegas mengharamkan mencukur janggut, dan menganggapnya sebagai bentuk maksiat kepada Nabi Muhammad SAW.
  • Dampak Negatif: Beliau juga menyebutkan bahwa mencukur janggut akan menghilangkan ketampanan, membuat wajah terlihat lebih tua, dan menambah dosa.

Implikasi Hadis dalam Kehidupan Sehari-hari

Hadis ini memiliki implikasi yang cukup luas dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi kaum pria Muslim. Beberapa di antaranya adalah:

  • Pemahaman tentang Kecantikan: Hadis ini menawarkan perspektif yang berbeda tentang kecantikan. Kecantikan tidak hanya dinilai dari segi fisik semata, tetapi juga dari segi spiritual dan ketaatan pada ajaran agama.
  • Identitas Maskulin: Janggut seringkali dianggap sebagai simbol maskulinitas. Hadis ini memperkuat pandangan tersebut dan mendorong pria untuk menjaga identitas maskulin mereka.
  • Ketaatan pada Sunnah: Menumbuhkan janggut dianggap sebagai salah satu bentuk ketaatan pada sunnah Nabi Muhammad SAW.
  • Perdebatan Kontemporer: Hadis ini juga relevan dengan perdebatan kontemporer mengenai standar kecantikan dan perawatan diri.

Kritik dan Pertimbangan

Meskipun hadis ini memiliki nilai historis dan keagamaan yang tinggi, perlu diingat bahwa:

  • Konteks Budaya: Pemahaman tentang kecantikan dan ketampanan dapat bervariasi antar budaya dan zaman.
  • Interpretasi: Hadis ini, seperti hadis lainnya, dapat memiliki berbagai interpretasi.
  • Kesehatan: Dalam beberapa kasus, alasan medis dapat menjadi pertimbangan untuk mencukur janggut.

Kesimpulan

Hadis tentang janggut ini memberikan pandangan yang mendalam tentang nilai-nilai keutamaan dalam Islam. Namun, dalam mengaplikasikannya, perlu mempertimbangkan konteks zaman, budaya, dan juga alasan-alasan pribadi.

0 Response to "JANGGUT KETAMPANAN PRIA"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak