TAK PERLU KHAWATIR DENGAN REZEKI

TAK PERLU KHAWATIR DENGAN REZEKI

Rezeki itu tak bisa ditolak, rezeki itu sama dengan kematian.

Dia selalu mengejar kita dimanapun kita berada.
Selama kita belum diwafatkan, berarti jatah rezeki kita belum tuntas.

Orang beriman tak akan khawatir akan rezekinya. Fokusnya bukan mencari nominal, tapi keberkahan.

Sangat tepat! Konsep rezeki dalam Islam memang memberikan ketenangan hati bagi setiap orang yang beriman. Mari kita bedah lebih dalam makna dari kutipan tersebut:

• Rezeki sebagai Ketentuan Allah: Rezeki adalah karunia Allah yang sudah ditetapkan. Sama seperti kematian yang pasti datang, rezeki juga pasti akan kita dapatkan. Kepercayaan ini menghilangkan rasa khawatir berlebihan akan masa depan.
• Fokus pada Kualitas, Bukan Kuantitas: Orang beriman lebih mementingkan keberkahan dalam rezeki. Bukan sekadar banyaknya harta, tetapi bagaimana rezeki itu dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
• Usaha dan Tawakal: Meski rezeki sudah ditentukan, kita tetap harus berusaha semaksimal mungkin. Namun, setelah berusaha, kita harus tawakal kepada Allah atas hasilnya.
• Ketenangan Hati: Keyakinan akan ketentuan Allah membawa ketenangan hati. Kita tidak akan terjebak dalam perlombaan materi yang tidak ada ujungnya.

Hikmah yang dapat kita ambil:

• Mensyukuri Nikmat: Setiap rezeki yang kita terima, sekecil apapun, harus disyukuri.
• Berbagi dengan Sesama: Rezeki tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk berbagi dengan orang lain yang membutuhkan.
• Ikhlas dalam Beramal: Setiap amal yang kita lakukan harus dilandasi niat yang ikhlas karena Allah.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menerapkannya dengan cara:

• Berdoa: Meminta kepada Allah agar diberikan rezeki yang halal dan berkah.
• Bekerja Keras: Tidak bermalas-malasan dan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas diri.
• Berderma: Membantu sesama yang membutuhkan, baik dalam bentuk materi maupun non-materi.
• Bersabar: Ketika menghadapi kesulitan dalam mencari rezeki, tetap bersabar dan tidak mudah putus asa.

Ingatlah, rezeki bukan hanya tentang materi. Kesehatan, keluarga yang harmonis, ilmu pengetahuan, dan iman yang kuat juga merupakan bentuk rezeki yang tak ternilai harganya.